Kamis, 03 Oktober 2013

Sejarah PERBASI, Organisasi basket terbesar di Indonesia

PERBASI



Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia disingkat "PERBASI" merupakan organisasi pengatur bola basket di Indonesia. Organisasi yang mengatur seluruh pertandingan basket resmi di Indonesia.

Sejarah PERBASI dimulai pada tahun 1951, di mana Tony Wen dan Wim Latumeten diminta oleh Maladi yang saat itu menjabat sebagai Sekretaris Komite Olimpiade Indonesia (KOI) untuk menyusun organisasi olahraga basket Indonesia. atas prakarsa kedua tokoh ini pada tanggal 23 Oktober 1951 dibentuklah organisasi bola basket Indonesia dengan nama Persatuan Basketball seluruh Indonesia atau disingkat PERBASI. Tony Wen menduduki jabatan sebagai ketua, serta Wim Latumeten sebagai sekretaris. Pada tahun 1955 namanya diubah
dan disesuaikan dengan perbendaharaan bahasa Indonesia, menjadi
Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia dan tetap disingkat PERBASI.

Maladi, Sekretaris KOI yang meminta Tony Wen dan Wim Latumeten untuk membuat organisasi basket di Indonesia.

PERBASI menganut sistem vertikal berjenjang, yang dimulai dari tingkat perkumpulan, pengurus cabang (pengcab) PERBASI, pengurus daerah (pengda) PERBASI, sampai kepada pengurus besar (PB) PERBASI  Dalam perjalanannya PB Perbasi telah beberapa kali berganti kepengurusan.

PERKEMBANGAN BASKET DI INDONESIA

Di tengah-tengah gejolak revolusi bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan yang telah direbut itu, permainan Bola Basket mulai dikenal oleh sebagian kecil rakyat Indonesia, khususnya yang berada dikota perjuangan dan pusat pemerintahan rakyat Indonesia, Yogyakarta, serta kota terdekat Solo. Nampaknya, ancaman pedang dan melakukan kegiatan olahraga, termasuk permainan Bola Basket. Bahkan dengan dilakukannya kegiatan-kegiatan olahraga tersebut semangat juang basngsa Indonesia untuk mempertahankan tanah airnya dari ancaman para penjajah yang menginginkan kembali berkuasa semakin membaja. Terbukti pada bulan September 1948, di kota Solo diselenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama yang mempertandingkan beberapa cabang olahraga, diantaranya Bola Basket. Dalam kegiatan tersebut ikut serta beberapa regu, antara lain: PORO Solo, PORI Yogyakarta, dan Akademi Olahraga Sarangan.

Logo olahraga Bola Basket dalam PON (Pekan Olahraga Nasional)


Pada tahun 1951, Maladi dalam kedudukannya selaku Sekretaris Komite Olimpiade Indonesia (KOI) meminta pada Tony Wen dan Wim Latumenten untuk menyususn organisasi olahraga Bola Basket Indonesia. Selanjutnya karena pada tahun ini juga di Jakarta akan diselenggarakan PON II, maka kepada kedua tokh tadi Maladi meminta pula untuk menjadi penyelenggara pertandingan Bola Basket.

Atas prakarsa kedua tokoh ini, pada tanggal 23 Oktober 1951 dibentuklah organisasi Bola Basket Indonesia dengan nama Persatuan Basketball Seluruh Indonesia disingkat PERBASI. Tahun 1955 namanya diubah dan disesuaikan dengan perbendaharaan bahasa Indonesia, menjadi Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia yang singkatannya tetap sama, yaitu PERBASI.

Dalam susunan pengurus Perbasi yang pertama, Tony Wen menduduki jabatan Ketua serta Wim Latumenten, Sekretaris. Segera setelah terbentuknya PERBASI, organisasi ini menggabungkan diri dan menjadi anggota KOI serta FIBA. Namun demikian, dengan terbentuknya PERBASI  tidak berarti bahwa perjuangan bangsa Indonesia untuk membina dan mengembangkan permainan Bola Basket ditanah air menjadi ringan. Tantangan yang paling menonjol datang dari masyarakat China di Indonesia yang mendirikan Bon Bola Basket sendiri, dan tidak mau bergabung dengan Perbasi. Untuk menjawab tantangan tersebut, pada tahun 1955 PERBASI menyelenggarakan Konferensi Bola Basket di Bandung yang dihadiri oleh utusan Yogyakarta, Semarang, Jakarta dan tuan rumah sendiri, Bandung.

Keputusan yang paling terpenting dalam Konferensi tersebut ialah PERBASI merupakan satu-satunya organisasi induk olahraga Bola Basket di Indonesia, sehingga tidak ada lagi sebutan Bon Basket China dan lain sebagainya. Pada kesempatan itu juga dibicarakan persiapan menghadapi penyelenggaraan Kongres yang pertama.

Kongres-kongres PERBASI yang telah diselenggarakan sejak tahun 1951 sampai akhir tahun 1983 sebagai berikut :
  • Kongres ke - I : Tahun 1957 di Semarang
  • Kongres ke - II : Tahun 1959 di Malang
  • Kongres ke - III : Yang sedianya akan dilangsungkan tahun 1961 di Manado, dibatalkan
  • Kongres ke - IV : Tahun 1967 di Jakarta
  • Kongres ke - V : Tahun 1969 di Surabaya
  • Kongres ke VI : Tahun 1974 di Surabaya
  • Kongres ke - VII : Tahun 1977 di Jakarta (bersamaan dengan PON IX)
  • Kongres ke - VIII : Tahun 1981 di Jakarta (bersamaan dengan PON X)
Sejak didirikan tahun 1951, PERBASI telah banyak melakukan kegiatan yang sifatnya nasional, regional, dan tentunya internasional,baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Dalam melaksanakan pembinaan organisasi, Perbasi menganut sistem vertikal berjenjang, yang dimulai dari tingkat perkumpulan, PERBASI Cabang, Pengurus Daerah PERBASI, sampai kepada Pengurus Besar PERBASI.

Di bidang pembinaan, PERBASI mengenal berbagai cara. Selain pertandingan-pertandingan dilakukan melalui jenjang organisasi vertikal, juga dikenal adanya Kejuaraan Nasional Basket Antar Perkumpulan. Di samping itu, sebagai realisasi daripada keputusan Kongres PERBASI ke VIII Tahun 1981, maka mulai tahun 1982 dilaksanakan Kompetisi Bola Basket Indonesia, karena dalam pelaksanaannya mengambil jalan pintas, tanpa mengikuti jalur vertikal. Hal ini langsung ditujukan pada peningkatan prestasi melalui cara yang dinilai paling cepat yakni dengan pembinaan latian serta pertandingan yang teratur dan terus menerus sepanjang waktu.

0 komentar:

Posting Komentar