Jumat, 27 September 2013

si Pemancing Cilik (Basketball Motivation)


SI PEMANCING CILIK


   Pada Tepian sebuah sungai, tampak seorang anak kecil bersenang-senang. Ia bermain air bening di sana. Sesekali tangannya dicelupkan ke dalam sungai yang sejuk itu. Si anak terlihat sangat menikmati permainannya tersebut.
Selain asyik bermain, si anak juga sering memerhatikan seorang paman tua, rambutnya sudah mememutih dan bertubuh lemah itu yang hampir setiap hari datang ke sungai untuk memancing. Setiap kali bermain di sungai, setiap kali pula ia melihat sang paman asyik mengulurkan dan menarik pancingnya. Kadang,
tangkapannya hanya sedikit, tetapi tidak jarang juga ikan yang paman dapat itu banyak.

   Suatu sore,
saat paman bersiap-siap hendak pulang dengan ikan hasil tangkapan yang hampir memenuhi keranjangnya, si anak mencobamendekat. Ia menyapa sang paman sambil tersenyum senang. Melihat si anak mencoba mendekat, sang paman tua itu menyapa duluan.

   "Hai nak, kamu mau ikan? Pilih saja sesukamu dan ambillah beberapa ekor, beruntung paman hari ini dapat tangkapan yang lumayan banyak, bawalah pulah dan minta ibumu untuk memasaknya sebagai lauk makan nanti malam" kata paman itu dengan ramah.

   "Tidak, terima kasih Paman", jawab si anak

   "Lho ?" paman itu heran dan melanjutkan "paman perhatikan, kamu hampir setiap hari bermain disini sambil melihat paman memancing. Sekarang ada ikan yang paman tawarkan kepadamu, kenapa kamu menolaknya?"

   "Saya senang memerhatikan paman memancing, karena sayaingin bisa memancing seperti paman. Apakah Paman mau mengajari saya bagaimana caranya memancing?" jawab si anak dengan polosnya.

   'Wah.. wah.. wah.. ternyata kamu anak yang pintar ya" puji si paman, "Dengan belajar memancing kamu bisa mendapatkan ikan sebanyak yang kamu mau di sungai ini sambil kamu bermain. Baiklah, karena kamu tidak mau ikannya, paman beri alat pancingnya saja ya, besok kita mulai pelajaran memancing", lanjutnya.

  Keesokan harinya, si anak denagn bersemangat kembali ke tepi sungai untuk belajar memancing bersama sang paman. Mereka memasang umpan, melempar tali kail ke sungai, menunggu dengan sabar, dan hup..! kailpun tenggelam ke sungai dengan umpan yang menarik ikan-ikan di sekitarnya untuk memakannya. Sesaat, umpan terlihat bergoyang-goyang didekati kerumunan ikan, si anak terlalu senang dan sesegera mungkin menariknya tapi apa yang dia dapat adalah kail pancil kosong tanpa umpan, si paman menjelaskan

  "Memancing itu perlu kesabaran, jangan terlalu senang dengan tipuan tadi, ikan juga pintar jadi kita harus lebih pintar daripada si ikan itu. Tunggulah dan bersabarlah"

  "Baik paman" jawab si anak dengan singkat

  Akhirnya si anak melakukannya lagi memasang umpan, melempar tali kail ke sungai, menunggu dengan sabar lagi. Lama. Tapi anak itu masih dengan semangatnya. Lalu beberapa saat kemudian pancingnya pun di tarik oleh sesuatu yang ada di dalam sungai. Saat itulah ketika ada ikan yang memakan umpan, sang paman dan anak tadi segera bergegas menarik tongkat kail dengan ikan hasil tangkapan berada di ujungnya.


   Begitu seterusnya. Setiap kali berhasil menarik ikan, mereka kemudian melemparkan kembali kail yang telah diberi umpan. Memasangnya kembali, melemparkan ke sungai, menunggu di makan ikan, melepaskan mata kail dari mulut ikan, hingga sore hari tiba. Ketika menjelang pulang, si anak menikmati hari memancingnya bersama sang paman bertanya.

   "Paman, belajar memancing ikan hanya begini saja atau masih ada jurus yang lain?"

Mendengar pertanyaan tersebut, sang paman tersenyum bijak.
   
   "Benar nak, kegiatan memancing ya hanya begini saja. Yang perlu kamu latih adalah kesabaran dan ketekunan menjalaninya. Kemudian fokus pada tujuan dan konsentrasilah pada apa yang sedang kamu kerjakan. belajar memancing sama dengan belajar dikehidupan ini, setiap hari mengulang hal yang sama. Tetapi tentunya yang diulang harus hal-hal yang baik. Sabar, tekun, fokus pada tujuan dan konsentrasi pada apa yang sedang kamu kerjakan, maka apa yang menjadi tujuanmu bisa tercapai"

Kedua orang itu lalu tersenyum lebar dan meninggalkan sungai itu dengan membawa keranjang penuh ikan.

Dear sobat Lingkar Berjaring,

  Sama seperti dalam kehidupan ini, sebenarnya untuk meraih kesuksesan kita tidak membutuhkan teori-teori yang rumit seperti pelajaran fisika di SMA. tetapi, semua sederhana saja. Sepanjang kita tahu apa yang kita mau, dan kemudian memaksimalkan potensi yang kita miliki sebagai modal, terutama dengan menggali kelebihan dan mengasah bakat kita, maka kita akan bisa mencapai apa yang kita impikan dan cita-citakan. Apalagi, jika semua hal tersebut kita kerjakan dengan senang hati dan penuh kesungguhan.
Dengan mampu mematangkan kelebihan-kelebihan kita secara konsisten, maka sebenarnya kita sedang memupuk diri kita untuk menjadi ahli di bidang yang kita tekuni. sehingga, dengan profesionalisme yang kita miliki, apa yang kita perjuangkan pasti akan membuahkan hasil yang paling memuaskan.

\Begitu pula dengan basket, jika seorang pemain ingin jago dan ingin masuk ke dalam tim inti, maka harus senang dulu dengan basket (play with heart) dan mau berlatih keras, seperti si anak tadi yang ingin bisa memancing. Kemudian berlatihlah dengan semangat tinggi, serius, sabar, tekun, fokus, dan konsentrasilah pada apa yang sedang dikerjakan. Jika suatu saat si pemain tersebut dan timnya menjadi juara, itu adalah sebuah efek domino dari hasil kerja keras yang selama ini dilakukan.

#LingkarBerjaring

0 komentar:

Posting Komentar