Jumat, 14 November 2014

Johnson Sang Pemain Segala Posisi


 BIOGRAPHY  MAGIC JOHNSON

http://lingkarberjaring.blogspot.com/2014/11/johnson-sang-pemain-segala-posisi.html#more 

   Magic Johnson yang memiliki nama asli Earvin Johnson adalah mantan pemain basket professional dengan posisi point guard dari tim terkenal Los Angeles Lakers. Johnson lahir di Lansing, Michigan pada tanggal 14 Agustus 1959. Dengan skill yang diatas rata-rata Johnson membuktikan diri dengan masuk dalam daftar 50 pemain Terhebat dan Tersubur dalam sepanjang Sejarah NBA pada tahun 1996. Ditemani dengan Michael Jordan, larry Bird, Julius erving, dan lain-lain Johnson termasuk didalamnya. Johnson memperlihatkan kecintaannya akan bola basket sedari kecil, sang orang tuanya lah yang pertama kali memperkenalkan kepada Johnson tentang bola bergaris dan berpentul-pentul itu.


Magic?  Kenapa ada kata "Magic" di namanya ?

Everett High School
   Johnson menunjukkan skillnya ketika pada masa SMA-nya di Everett High School. Pada SMA Johnson membuktikan bahwa ia memang layak dipromosikan untuk bermain di liga besar sekelas NBA di Amerika. Earvin Johnson mendapatkan kata "Magic" dari Fred  Stabley, Jr, penulis olahraga dari Lansing State Journal yang terpukau akan skill Johnson, ia melihat sendiri kehebatan Johnson dengan mencetak 36 angka, 18 rebound  dan 16 assist dalam satu permainan.
Fred Stabley, Jr memberi nama "Magic" kepada Earvin Johnson
Pemberian nama itu saat di tahun terakhir Johnson di SMA, kala itu tim bola basket sekolahnya membukukan rekor baru dengan 27 kali menang dan hanya 1 kali kalah saja. Wow ! Benar-benar menakjubkan !


Magic Johnson yang ingin bercita-cita sebagai komentator televisi (bukan menjadi pebasket)...

  Selepas SMA, dengan banyak universitas bergengsi yang ada di Amerika yang berusaha meminangnya, earvin memilih Michigan State university, universitas yang lebih dekat, terutama setelah pelatih basket universitar tersebut menjanjikan posisi point guard kepadanya.
  Pada awalnya Earvin berniat menyeriusi bidang studinya, ilmu komunikasi. karena memang sejak SMA Johnson tak berniat menyeriusi basket, basket untuknya hanya sekedar permainan untuk memuaskan pikirannya saat selesai belajar, bisa dibilang hanya sekedar hobi saja.Earvin ingin menjadi komentator televisi dan tidak berminat berkarir sebagai pebasket professional. Namun, setelah dua tahun kuliah, dengan rata-rata mencetak 17 angka ; 7,6 rebound ; 7,9 assist dalam satu pertandingan, dan mengantongi gelar Most Outstanding Player dari kejuaraan basket antar universitas tahun 1979, Earvin "Magic" Johnson pun akhirnya masuk dalam daftar promosi pemain National basketball Association, NBA.

Lakers akhirnya meminangnya...

  Setelah beberapa tim berminat kepadanya, akhirnya Johnson dipilih Los Angeles Lakers dan mebukukan rata-rata 18 angka ; 7,7 reboung ; dan 7,3 umpan dalam satu permainan selama musim permainan tahun 1979. Prestasinya ini mebuatnya terpilih menjadi Rookie of the  year, dan masuk dalam Rookie Team pada tahun yang sama. Di final tahun 1980 ketika Lakers berhadapan dengan Philadelphia 76ers, pelatih Lakers menempatkan pemain setinggi 2,06 meter di posisi center di permainan ke-6 dimana Earvin mencetak 42 angka, 15 rebound, 7 assist. dan 3 steal.

Magic johnson saat pertama kalinya mengangkat trophy final di tahun PERTAMA-nya.

 Bermain dalam posisi "All-around"   Earvin pun menjadi satu-satunya rookie yang mendapatkan penghargaan Most Valuable Player di final NBA pada sepanjang sejarah NBA berlangsung. Wow !

Johnson pensiun cepat, HIV menyerangnya  ...,

Setelah hasil kesehatan yang diambilnya sebelum musim pertandingan 1991-1992 menunjukkan bahwa ia mengidap HIV positif HIV, Earvin segera mengadakan konferensi pers dimana ia mengumumkan untuk pensiun akibat penyakitnya itu. Pengumuman itu menjadi berita utama di penjuru Amerika bahkan di dunia dan di tahun 2004 termasuk termasuk dalam 7 momen ESPN paling menghebohkan dan berkesan selama 25 tahun terakhir.

HIV membuat Johnson dikucilkan dari tim, tetapi  ...

   Pengumuman pensiun Earvin tidak menghentikan para penggemar bola basket untuk memilihnya sebagai salah satu pemain di NBA All-Star tahun 1992. Walaupun beberapa pemain All-Star lainnya tidak menyetujui keberadaan Earvin bahkan menolaknya  dilapangan, namun setelah mengakhiri pertandingan dengan mencetak tiga angka yang menyebabkan tim bagian Barat yang dibelanya menang tipis113-110, semua pemain dari kedua tim menyelamati Earvin. Earvin pun memperoleh gelar MVP di pertandingan ini setelah mencetak 25 angka, 9 assist dan 5 rebound.
  Peraih 3 kali gelar MVP ini pun dipilih sebagai anggota tim basket untuk membela Amerika Serikat di olimpiade 1992. selama pertandingan, Earvin jarang turun bermain karena bermasalah dengan lututnya namun ia mendapatkan standing ovation dari penonton dan menggunakan kesempatan itu untuk menginspirasi OHIDA lainnya.

Menjadi soerang pembicara untuk Konferensi HIV-AIDS

  Earvin menjadi pembicara utama untuk Konferensi Hari AIDS Sedunia PBB pada tahun 1999. Virus HIV kerap diasosiasikan dengan pengguna narkoba dan homoseksual, namun Earvin berkampanye untuk menunjukkan bahwa resiko infeksi tidak terbatas pada dua grup itu saja. Earvin berkata tujuannya adalah untuk membantu mendidik semua orang mengenai apa itu HIV sehingga tidak mendiskriminasi OHIDA.


Magic Johnson telah membuktikan kepada kita bahwa, di dalam game ini, di dalam lapangan tidak ada kata menyerah, mental kuat menjadi kunci utama untuk mengakhiri game dengan kemenangan ditangan. Ia membuktikannya ketika ia di hina dan di ejek rekan setimnya di All-Star Team tapi ia tahu ia mampu mengubah ejekan itu menjadi pujian, akhirnya ia berhasil membuktikannya.

Terimakasih Johnson, kau berikan pelajaran berharga.
 "Di dalam game ini, di dalam lapangan tidak ada kata menyerah, mental kuat menjadi kunci utama untuk mengakhiri game dengan kemenangan ditangan." - siLing

#LingkarBerjaring

0 komentar:

Posting Komentar